Kamis, 04 Oktober 2012

HUBUNGAN SOSIAL DI MASYARAKAT


Kita selalu berhubungan dengan orang lain dalam kehidupan sehari-hari. Sebagai makhluk sosial, kita saling membutuhkan pertolongan orang lain untuk memenuhi kebutuhan satu sama lain. Hubungan dengan orang lain disebut dengan proses sosial. Dan proses sosial inilah yang menumbuhkan adanya hubungan sosial dalam kehidupan sehari-hari.

 Pengertian Hubungan Sosial
Hubungan sosial merupakan hubungan yang terwujud antara individu dengan individu, individu dengan kelompok, serta kelompok dengan kelompok sebagai akibat dari hasil interaksi diantara sesama mereka.
Pengertian hubungan sosial hampir sama dengan interaksi sosial. Namun, hubungan sosial memiliki pengertian yang lebih luas, karena dalam hubungan sosial ada emosi atau perasaan yang muncul saat berkomunikasi. Contoh hubungan sosial yaitu gotong royong.
Tindakan seseorang dapat mempengaruhi dan mengenai kepada pihak lain. Ada 2 jenis tindakan, yaitu :
1.    Apabila hubungan sosial antara individu satu dengna individu lain bersifat langsung (contoh : sentuhan, percakapan ataupun tatapmuka). Maka, telah terjadi apa yang dikenal dengan kontak sosial.
2.    Apabila hubungan sosial tersebut berlangsung secara timbal balik. Maka, menyebabkan terjadinya interaksi sosial.


Cat : Di dalam hubungan sosial, setiap individu dapat mempelajari tingkah laku lawan interaksinya



Ada 2 faktor yang mendasari terjadi hubungan sosial, diantaranya ialah:
1)     Faktor Internal ( Dari Dalam )
·           Keinginan untuk mempertahankan hidup.
·           Keinginan untuk melakukan komunikasi dengan sesama.
·           Keinginan untuk memenuhi kebutuhan hidup.
·           Keinginan untuk meneruskan keturunan.

2)     Faktor Eksternal ( Dari Luar )
·          Imitasi, yaitu cara meniru orang lain baik dalam wujud sikap, penampilan, tingkah laku maupun gaya hidup. Contoh : meniru mode rambut artis idola.

·          Identifikasi, yaitu kecenderungan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain. Proses identifikasi lebih mendalam dibandingkan imitasi. Contoh : adik yang selalu ingin sama dengan kakaknya.

·          Simpati, yaitu perasaan yang timbul dalam diri seseorang yang membuatnya merasa merasa seolah-olah berada dalam keadaan orang lain. Contoh : ketika kita mengetahui teman kita terkena bencana alam kita juga merasakan kesedihan ( simpati ) dan berusaha membantunya ( empati ).

·          Empati, yaitu perasaan sedih yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu uang bisa meringankan beban orang lain yang menderita. Empati hampir sama dengan simpati. Contoh: ketika kita mengetahui teman kita terkena bencana alam kita juga merasakan kesedihannya (simpati) dan berusaha membantunya ( empati ).

·          Motivasi, yaitu pengaruh yang diberikan oleh seseorang individu kepada individu lain sehingga orang yang diberi sugesti menuruti aoa yang dimotivasikan itu secara kritis, rasional dan penuh penuh rasa tanggungjawab. Contoh : tugas yang diberikan oleh guru akan dikerjakan murid dengan sebaik-baiknya.

Seseorang yang melakukan hubungan sosial selalu memiliki tujuan-tujuan tertentu, antaralain ialah :

·           menjalin hubungan persahabatan;
·           menjalin hubungan usaha;
·           mendiskusikan sebuah persoalan;
·           melakukan kerja sama; dll.

Tujuan tersebut akan tercapai jika proses sosial sosial berjalan lancar. Proses sosial dalam hubungan sosial memiliki dua syarat untuk mencapai sebuah keharmonisan, yaitu kontak sosial dan komunikasi.

Proses Asosiatif
Proses Asosiatif merupakan berntuk kerja sama, akomodasi, asimilasi dan akulturasi.
1)   Kerjasama (Coorperation) merupakan usaha bersama wantara perorangan atau kelompok untuk mencapai tujuan bersama. Kerjasama memiliki pandangan bahwa manusia tidak mungkin hidup sendiri. Kerjasama di bagi menjadi 5, yaitu :
·         Kerukunan, meliputi gotong royong.
·         Bergainning, yaitu pertukaran barang oleh dua organisasi atau lebih.
·         Kooptasi, yaitu proses penerimaan unsur baru dalam kepemimpinan organisasi.
·         Koalisi, yaitu gabungan dua badan atau lebih dalam satu tujuan yang sama.
·         Join venture, yaitu kerjasama dalam pengusahaan proyek-proyek tertentu.

2)   Akomodasi merupakan pemulihan hubungan baik antara dua pihak atau lebih yang semula mengalami perseteruan. Proses akomodasi memerlukan perhatian dari kedua bilah pihak bahkan terkadang juga membutuhkan bantuan pihak ketiga.
Ada pun tujuan akomodasi, yaitu :
·         Mengurangi pertentangan antara perorangan atau organisasi akibat salah paham.
·         Melebur kelompok sosial yang terpisah.
Bentuk-bentuk Akomodasi diantaranya :

·      Pemaksaan ( coertion )
·      Kompromi ( compromize )
·      Mediasi ( mediation )
·      Arbitrasi
·      Konsiliasi
·      Peradilan ( adjudication )
·      Tolenransi
·      Stalemate


3)   Asimilasi adalah proses kerja sama yang sangat harmonis dengan membentuk kesatuan homogen. Asimilasi juga merupakan usaha untuk megurangi perbedaan terhadap perorangan atau kelompok.
Asimilasi memiliki beberapa faktor, yaitu :

·      Sikap toleransi.
·      Perkawinan campuran.
·      Adanya kesamaan berbagai unsur budaya.
·      Keterbukaan golongan penguasa.


Faktor yang menghambat terjadinya asimilasi, yaitu :
·      Adanya diskriminasi.
·      Adanya persaingan in-group yang kuat.
·      Perasaan superioritas atas kebudayaan kelompok lain.


Proses Disosiatif
Proses disosiatif disebut sebagai proses oposisi. Secara umum dapat di bedakan menjadi 3, yaitu persaingan kontroversi dan pertentangan.
1)   Persaingan ( Kompetisi ), merupakan proses sosial yang terjadi karena individu atau kelompok yang saling bersaing mencari keuntungan melalui bidang kehidupan pada suatu pusat perhatian publik dengan cara mempertajam prasangka yang telah ada tanpa menggunakan ancaman atau kekerasa.
2)   Kontraversi, merupakan bentuk proses sosial yang ditandai dengan adanya ketidakpastian mengenai diri seseorang atau perasaan tidak suka yang disembunyikan. Perasaan tersebut dapat berubah menjadi kebencian, tetapi tidak sampai menimbulkan pertikaian.
Proses kontravensi mencangkup 5 proses sebagai berikut :
·      Proses umum, meliputi pertikaian, protes, perlawanan, penolakan dll.
·      Bentuk kontraversi sederhana, meliputi mencaci maki, mencela dll.
·      Bentuk kontraversi intensif, meliputi penghasutan, menyebarkan isu, dan mengecewakan.
·      Kontraversi yang bersifat rahasia.
·      Kontraversi bersifat taktis, meliputi membingungkan pihak lain, provokasi dll.
Ada 3 tipe umum kontarversi dalam kehidupan sehari-hari, seperti :
·           Kontraversi yang menyangkut generasi dalam masyarakat. Hal ini terjadi dalam masyarakat yang memiliki perubahan cepat, seperti halnya orang tua dan anak. Menigkatnya usia anak mengakibatkan lingkungan pergaulan naskin meluas, membuat orang tua menjadi khawatir akan menyimpang dari tradisi.
·           Kontraversi yang menyangkut bidang seks. Kontraversi itu menyangkut hubungan suami istri dalam keluarda dan peranan masyarakat.
·           Kontraversi parlementer. Kontraversi ini meyangkut hubungan antar golong mayoritas dan minoritas.
3)   Pertentangan, merupakan proses sosial di mana individu  atau kelompok berusaha memenuhi tujuan dengan jalan menentang pihak lawan disertai ancaman dan kekerasan.
Beberapa faktor yang menimbulkan pertentangan, antara lain :
·      perbedaan antara individu satu dengna yang lain;
·      perbedaan kebudayaan;
·      perbedaan kepentingan; dan
·      perubahan sosial.
Akibat yang ditimbulkan adalah salah satu pihak dapat memperkuat kepribadian dari kelompok yang bertentangna itu sendiri. Di lain pihak, hal tersebut akan menjadikan sebuah perubahan. Dampak dari pertentangan adalah :
·      Tumbuhnya solidaritas di dalam kelompok akibat dari pertentangan entar kelompok.
·      Goyahnya persatuan kelompok di dalam kelompok apabila pertentangan itu terjadi di dalam kelompok.
·      Timbulnya perubahan kepribadian dari orang per orang.
·      Akomodasi, dominasi, dan takluknya salah satu pihak.
SUMBER : http://agildisini.blogspot.com/2011/01/ips-hubungan-sosial.html

Tidak ada komentar:

Posting Komentar